Senin, 02 September 2013

RAJAWALI Karya Umirah Ramata

RAJAWALI
Karya Umirah Ramata

tak ada yang pergi
pun bertandang
mencoba seperti pipit
melintas langit di ufuk

sekuat rajawali mencengkram kesakitan
menjadi singa, mengoyak kepalsuan
seperti kobra, berbisa ancaman

aku kelelawar
malam kebebasan, siang teduhku
jauh melesat diri dan kembali dalam remang

ku terjanyut waktu yang menderas
menggugur bersama daun rindang nan kering
mengharap musim cepat berganti
tumbuh tunas
beku tercair

2012

Umirah Ramata, lahir Cirebon, 9 Februari 1985.

AKU karya Chairil Anwar

AKU
karya Chairil Anwar

Kalau sampai waktuku
Ku mau tak seorang kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu

Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang

Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa ku bawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih perih

Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi

Maret 1943

Chairil Anwar, lahir di Medan, Sumatera Utara, 26 Juli 1922- meninggalh di Jakarta, 28 April 1949 pada umur 26 tahun. dijuluki sebagai "Si Binatang Jalang" dari karyanya AKU. adalah penyair terkemuka Indonesia. Ia diperkirakan telah menulis 90 Karya; termasuk 70 puisi. Bersama Asrul  Sani dan Rivai Apin. ia dinobatkan oleh HB Jassin sebagai pelopor Angkatan 45 sekaligus puisi Modern.
sumber : Wikipedia

WANITA JANGAN PERAWAN karya Jimmy S. Mudya

WANITA JANGAN PERAWAN
karya Jimmy S. Mudya

perawan!
untuk apa kau jadi perawan?
untuk suami atau untuk pacarmu?
kau masih muda untuk tetap perawan
"carilah sana tameng anti perawan"
janganlah kau jadi perawan
wajahmu saja yang perawan
belajar saja buku-buku penghilang perawan
pria pasti suka kau mahir menghilangkan perawanmu

Pontianak, 25 Agustus 2012

Puisi sederhana, melihat kondisi jaman yang termakan jaman. apalah arti sebuah harga diri di jaman yang tak lagi melirik itu. 

PUISIKU, PUISIMU, PUISI KITA karya Fendi Kachonk

PUISIKU, PUISIMU, PUISI KITA
karya Fendi Kachonk

adalah kata dan suara
yang kan mengitari curamnya tebing
membaca mimpi, membaca cita, membaca sejarah
dari dongeng yang sudah renta
tentang pahlawan dan pejuang
dari buku-buku usang

puisiku
berkata : lingkungan dan hijaunya persoalan
di lapak yang masih merenggas dan bertabur duri
hutan yang botak, bau gas yang melambung
membuat sesak puisiku yang tak lagi hijau

puisiku
berkata: berapa kali selalu ada korban
di moncong senjata, petani mengerang kesakitan
sepetak tanah telah menjadi persemayaman
tinggal tangis si yatim menyusun kesimpulan :
bapakku di panggil negara dengan tidak tenang

puisi kita
tak lagi punya makna
terbungkam di ujung pena
sesama, bersama terlupa
menjadi luka yang mengaga
pun kita lupa menulisnya.


22 Agustus 2012

Fendi Kachonk ( Efendi M. Thoy) lahir di Sumenep, 14 Agustus 1982. Aktif dalam pendampingan BMI, Lingkungan dan Kemanusiaan.

TANGGUNGLAH karya Erma Retang

TANGGUNGLAH 
karya Erma Retang

pasrah
iklas
mantra jiwa
tanpa makna
candu daya upaya

dibius habis
cinta kemapanan
ngeri perubahan
jeri pemberontakan
hingga tinggal serpihan

kukumpulkan yang terserak
biarpun hanya sisa
rajut dan anyam kembali
jadi semangat berbagi
demi diri yang mati suri
demi cita yang belum tergapai

Rumah Palagan 2581

Erma Retang, lahir di Madiun, 10 Februari 1966. Aktivistas sebagai ibu rumah tangga yang punya hobby ngurusi orang lain dan suka sekali menulis sejak SD 

sumber Antologi Sandal Kumal 

RAHASIA DI BATAS NEGARA karya Jimmy S. Mudya

RAHASIA DI BATAS NEGARA
Jimmy S. Mudya


di batas mana ku sebut nusantara?
di batas kaya bagi pusaran negeri?
atau sebatas bagi orang-orang kota


adakah sang Merah Putih berjaya di tiang tertinggi?
atau tak satupun tiang menyanjung pusaka
mencakar langit di hari merdeka


di sini
langit mengaku nusantara
tanah tertancap bangkai gigih para pahlawan
pun tuan berdasi yang sok patriot bernasionalis berkata Indonesia
kobarkan rasa cinta tanah air


ah....bedebah
lihatlah saudaraku yang sakit parah
di tengah rimba mencari bendera dan sang garuda
rupiah dijadikan pesawat kertas oleh anak-anak
seharga empat butir gula-gula


anak-anak bahkan tak tahu siapa para wakil negeri
orang tua sibuk menerobos hutan mencari nafkah
tinggalkan negeri yang mengasingkannya
mimpi! hanya bermimpi
mendengar generasi melantunkan Indonesia Raya   
menerbangkan sang saka ke puncak tiang


merahku
putihku
masihkah aku di hatimu?



Pontianak, 13 Agustus 2013

Komentar
Bambang Eka Prasetya (Facebook, 13 Agustus 2013)
aku tertegun saat melintas batas/ ruh cinta pertiwi mengalir deras menyusuf pembuluh/terskesiap saat melangkah Entikong-Tebedu/ beginilah wajah bangsaku, tergambar pada rupiah tak laku/ sementara dari seberang para tuan tanah Tebedu/ menebar ringgit bersuka ria/ pada sederet kedai di pinggir jalan sempit Entikong/ mengharu biru bagai tuan di negeri orang/ dan di pintu Entikong kami hanya bengong//